Friday 4 August 2017

Obedience to GOD

Obedience atau ketaatan merupakan kata yang sering kita dengar, tetapi sulit untuk dilakukan. Berikut beberapa arti dari Obedience / ketaatan :
  1. Compliance with an order, request, or law or submission to another's authority [1].
  2. Senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dan sebagainya) [2].
Dapat disimpulkan Obedience atau ketaatan merupakan suatu usaha untuk mematuhi atau tunduk kepada suatu elemen / instansi / individu.“Obedience to GOD” dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memenuhi hukum / perintah / perkataan yang Tuhan sampaikan. Banyak cerita di Alkitab yang berbicara tentang obedience / ketaatan, seperti :
  1. “Naaman disembuhkan, (2 Raj 5: 1-27)”
  2. “Elia dan janda di Sarfat (1 Raj 17: 7 -24)”
  3. “Yesus di taman Getsemani ( Mat 26: 36 – 46)”
  4. “Daniel di gua singa (Dan 6: 1 – 28”)
  5. “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Dan 3 : 13 – 30)”
  6. dll.
Kisah Naaman :
Naaman adalah seorang panglima yang sangat disayang oleh rajanya, tetapi ia terkena sakit kusta. (Naaman adalah orang penting dan kaya sudah pasti pergi ke berobat ke tabib-tabib terbaik, tetapi penyakitnya tidak sembuh, dimana ia pasti merasa sangat depresi) --> Istrinya memiliki seorang hamba dari Israel (Hambanya menyarankan untuk bertemu Elisa) --> Pergi karena merassa depresi tidak kunnjung sembuh dengan ekspektasi bertemu dengan Elisa, tetapi tidak bertemu dengan Elisa hanya bertemu dengan hamba suruhannya (merasa kesal Karena tidak sesuai ekspektasi dan merasa direndahkan)  --> Naaman pergi dengan hati yang gusar (Ia menolak mandi karena penyakit kusta sakit jika terkena air) --> Hamba Naaman membujuk Naaman untuk mandi di sungan Yordan --> Ia mandi dan menjadi Tahir dan perrcaya.
Banyak dari kita yang mengetahui hukum / perintah / perkataan Tuhan, tetapi sulit bagi kita untuk menaati atau mematuhi nya, faktor terbesar yang membuat tidak taat karena “the flesh is weak (Mat 26:41)”. Karena kita dikuasai oleh kedagingan, seperti:
  1. malas.
  2. merasa sulit dan tidak mugkin (impossible)
  3. sibuk (Melupakan Tuhan karna sibuk dengan kegiatan kita)
  4. Arogan (Merasa diri masih mampu tanpa Tuhan).
  5. Merasa direndahkan (Naaman yang seorang perwira yang merupakan orang penting tidak disambut olehh Elisa).
  6. Tidak sesuai dengan logika (Penyakit Kusta jika terkena air akan terasa sakit, penyakit kusta sangat peka terhadap kebersihan air 9sungai Yordan bukanlah sungai yang bersih)
  7. Tidak sesuai ekspektasi (2 Raj 5: 11).
  8. Mata Rohani yang “buta”.
  9. Kebutuhan yang darurat (Menyontek atau korupsi).
  10. dll.
Disaat dihadapkan pada suatu kondisi untuk menaati suatu hukum / perintah / perkataan Tuhan, seringkali kita sering merasa ragu / bimbang bahkan tak jarang kita sering melakukan “negosiasi” dengan Tuhan (Mat 26 : 39), hal tersebut merupakan hal yang wajar, tetapi hal yang harus kita lakukan adalah mempercayakannya kepada Tuhan (membiarkan kehendak Tuhan yang jadi bukan kehendak kita), Karena rencana Tuhan adalah rencana  yang terbaik, sekalipun kita dihadapkan pada situasi yang sangat sulit seperti Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Cara agar kita taat kepada hukum / perintah / perkataan Tuhan, antara lain :
  1. Beriman (Ibr 11 : 8).
  2. Merendahkan diri (2 kor 10 : 5 -6).
  3. Mendekatkan diri dengan Tuhan (2 kor 10 : 5 -6).
  4. Berserah kepada Yesus (2 kor 10 : 5 -6).

 - GBU -
by : Raphael Christopher & Agatha Verencia
Referensi :
[1] https://en.oxforddictionaries.com/definition/obedience
[2] https://kbbi.web.id/taat



No comments:

Post a Comment